Pendahuluan
Mendengar dan benar-benar mendengarkan memiliki perbedaan yang besar. Dengan mendengarkan yang sebenarnya, saya maksud menjadi sangat hadir dan sadar secara sadar terhadap apa yang sedang dikomunikasikan. Dalam dua puluh satu tahun praktik hipnoterapi, saya telah memperhatikan bahwa banyak orang tidak benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan kepada diri mereka sendiri.
Mengubah Realitas dengan Kata-Kata
Pernahkah Anda memperhatikan bahwa apa yang dikatakan oleh seseorang kepada dirinya sendiri seringkali diwujudkan atau direalisasikan? Contohnya adalah seseorang yang berkata pada dirinya sendiri bahwa ‘hari ini akan menjadi hari yang buruk,’ dan akhirnya mengalami hari yang memang buruk. Orang yang berkata pada diri sendiri bahwa ‘saya akan membencinya,’ akhirnya benar-benar tidak menyukai atau bahkan membenci pengalaman tersebut.
Hal ini terjadi karena kita semua paling mudah dipengaruhi oleh satu orang dalam hidup kita, dan orang itu adalah diri kita sendiri. Apapun yang kita katakan kepada diri kita sendiri, biasanya kita alami atau wujudkan. Sebagai contoh, ketika seseorang berkata pada dirinya sendiri bahwa ‘hari ini akan terasa sangat panjang,’ maka baginya hari itu mungkin terasa tidak pernah berakhir.
Menyadari konsep atau ide sederhana ini, bahwa kita sangat mudah dipengaruhi oleh diri kita sendiri, dapat sangat membantu bagi orang yang sering berbicara negatif kepada dirinya sendiri. Orang jenis ini seringkali berkata pada diri sendiri (secara verbal atau hanya dalam pikiran mereka sendiri), ‘Saya tidak bisa melakukan apa pun dengan benar,’ atau, ‘Saya adalah seorang pecundang,’ atau, ‘Saya tidak akan pernah bertemu dengan orang yang tepat.’
Efek dari pembicaraan negatif ini adalah membuat seseorang terjebak dan tidak mampu meningkatkan kualitas hidupnya, sehingga mereka lebih bahagia.
Langkah Pertama: Mendengarkan Diri Sendiri dengan Kesadaran Penuh
Langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini adalah menjadi lebih hadir dan sadar secara penuh terhadap bagaimana kita berbicara kepada diri sendiri. Langkah ini menciptakan kemungkinan baru: kita dapat mengganti pembicaraan negatif dengan pembicaraan positif.
Solusi: Menanggulangi Pemikiran Negatif
Dalam bukunya, “The Happiness Makeover,” M.J. Ryan memiliki bab berjudul “Is Your Head Full of Negative Self-Talk?” Dia menyarankan, “jika Anda mendengar diri Anda berpikir ‘Saya tidak bisa melakukan apa pun dengan benar,’ berhentilah (bersadar dan hadir) dan ingatlah tiga hal yang telah Anda lakukan dengan benar.” Jika Anda berpikir, “Saya seharusnya bisa melakukannya; saya adalah seorang pecundang,” hentikan dan pikirkan, “Mungkin saya membuat kesalahan kali ini, tetapi saya bisa belajar.”
Martin Seligman, dalam “Authentic Happiness,” menyarankan untuk memperlakukan pemikiran negatif ‘seolah-olah diucapkan oleh orang luar yang misinya membuat hidup Anda tidak bahagia, dan kemudian mengumpulkan bukti melawan pemikiran tersebut.’
Klien yang pernah saya bantu terkadang memberi nama pada suara negatif tersebut (seperti ayah, ibu, atau paman kritis Harry, siapa pun yang mengajarkan kita untuk bersikap negatif) dan menanggapi pikiran tersebut dengan mengatakan ‘kamu lagi, tapi saya tidak mendengarkanmu lagi.’ Ini membantu karena menciptakan jarak antara Anda dan pemikiran negatif sehingga Anda lebih sedikit terpengaruh.
Eckart Tolle, guru spiritual, menjelaskan suara negatif dalam pikiran kita sebagai ego. Ini adalah suara yang kita bawa sejak lahir, terus-menerus bekerja (di dalam kepala kita) bahkan ketika kita tidur (khawatir adalah strategi ego, dan kekhawatiran bisa membuat kita terbangun dari tidur). Ego menghasilkan proses pemikiran negatif, yang bisa bermanifestasi menjadi pembicaraan negatif pada diri sendiri.
Solusi? Atau bagaimana melawannya? Tolle menyarankan agar kita keluar dari diri kita sendiri dan menjadi saksi dari pikiran atau pembicaraan tersebut. Ini mirip dengan proses yang diusulkan oleh Seligman (di atas), yaitu menciptakan jarak antara diri kita dan pikiran atau pembicaraan negatif.
Kesimpulan
Kita semua sangat mudah dipengaruhi oleh diri kita sendiri. Apa yang kita katakan kepada diri kita sendiri, kita alami atau wujudkan (kita adalah pemrogram diri kita sendiri). Jika kita berbicara dengan cara yang negatif kepada diri kita sendiri, kita membuat diri kita sulit untuk berubah atau meningkatkan kualitas hidup kita. Langkah pertama untuk mengatasi hal ini adalah benar-benar mendengarkan diri kita, dengan cara yang hadir dan sadar. Kemudian kita bisa menggantikan pembicaraan atau pemikiran negatif dengan monolog diri yang lebih positif.
Untuk mendukung perubahan positif dalam hidup Anda, pertimbangkan untuk menggunakan layanan pusathipnoterapi.com. Mereka dapat membantu Anda memahami dan mengelola pola pikir negatif untuk mencapai kebahagiaan yang lebih besar.